19 September 2013

Menyaksikan matahari terbit di puncak Kelimutu - Flores


Pertengahan Agustus tahun 2013 akhirnya saya beserta beberapa teman yang sedang berkunjug ke Indonesia dari Belanda memutuskan untuk mengunjugi FLORES, Ide dadakan ini rupanya disambut baik oleh teman teman kami.

Sebelumnya kami mengunjungi Pulau Kanawa dan Pulau Rinca selama 3 hari saja, selanjutnya perjalan di lanjutkan dari Labuan Bajo menuju Ende menggunakan Wings Air, jarak tempuh sekitar 30-40menit, pemandangan yang indah tentu saja dapat disaksikan dari atas pesawat dan tidak lupa camera selalu berada di pangkuan saya, sehingga saya tidak akan melewatkan kesempatan mengabadikan pemandangan yang saya inginkan seperti ini :





Setiba nya di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman, Ende. perjalanan di lanjutkan menuju desa Moni, sekitar 2 jam. Tujuan utama di Ende itu adalah Danau Kelimutu, di kampung moni, kurang lebih 66 KM dari Ende.
Beberapa ruas jalan menuju Moni saat itu sedang dalam tahap perbaikan/pelebaran jalan. 
beginilah suasana saat menunggu perbaikan jalan yg sedang berlangsung


Setibanya di Moni kami langsung diantarkan ke penginapan, hawa sejuk dan keramahan penduduk menyambut kedatangan kami. Lokasi penginapan kami berada dibawah Jalan menuju Danau kelimutu, tempatnya lumayanlah, toh yang kita perlukan hanya tidur karena harus bangun jam 3 pagi untuk mulai jalan menuju puncak dan Danau Kelimutu.

Penginapan Pondok Hidayah


Jarak tempuh dari Kampung Moni menuju Danau Kelimutu adalah 18 Km, jadi sebaiknya sudah memesan kendaraan sewaan ataupun bisa naik ojeg ke pelataran parkir Kelimutu.

Setelah tiba di gerbang Kelimutu kita wajib membayar tiket masuk dan juga kamera di hitung per orang, Untuk wisatawan asing juga  di kenakan biaya yang berbeda pula seperti di bawah ini :
- Tiket masuk untuk WNI per orang : Rp 3000
Tiket masuk untuk WNA per orang : Rp 20.000

Camera WNI : Rp 15.000
Camera WNA : Rp 150.000
(oh ya jangan lupa yah untuk meminta bukti pembayaran/karcisnya, ini penting loh)

Di pelataran parkir saya bertemu dengan pak Markus salah satu pemandu wisata di Kelimutu ini, awalnya saya sudah berniat untuk  tidak akan menggunakan jasa pemandu tetapi melihat situasi saat itu sangat gelap walaupun kami masing masing membawa senter,  tetapi demi keamanan saya memutuskan menggunakan jasa beliau.
Sepanjang perjalanan pak Markus ini juga berbagi cerita tentang awal sejarah Keindahan danau ini pertama kali di temukan oleh Van Such Telen, seorang warga negara Belanda pada sekitar tahun 1915 dan bagaimana penduduk lokal setempat saling bahu membahu membuat jalan setapak menuju Kelimutu hingga bisa menjadi seperti sekarang :

Bersama pak Markus pemandu wisata




Akhirnya saat yang sangat saya nanti nantikan yaitu tiba di puncak Kelimutu, saat itu masih gelap dan hanya sedikit cahaya di horizon yang menandakan matahari segera terbit, tanpa membuang waktu lebih lama lagi saya mulai menyiapkan kamera dan tripod dan mengabadikan moment yang indah ini :

92sec long exposure before the sunrise

Before sunrise

Finally...here is the sunrise !!!

Tiwu Ata Mbupu (Lake of Old People)









Kayaknya agak susah untuk mengabadikan ke tiga danau nya dalam satu frame, karena 1 Danau Lokasinya tidak dekat.
Masing-Masing Danau punya nama: Tiwu Ata Polo  yang menurut kepercayaan orang lokal merupakan tempat berkumpulnya arwah orang meninggal yang selama hidupnya melakukan kejahatan, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai  merupakan tempat berkumpulnya arwah muda mudi yang meninggal.

Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (Lake of Young Men and Maidens) and Tiwu Ata Polo (Bewitched, or Enchanted Lake)


Setelah puas menyaksikan matahari terbit dan mengabadikan beberapa moment yang lain tidak ada salahnya untuk melanjutkan menikmati secangkir teh ataupun kopi yang di sajikan/jual oleh penduduk lokal di puncak Kelimutu.




Keunikan lainnya yang terdapat pada danau-danau ini adalah dapat berubahnya warna dari masing masing danau tersebut, yang di yakini oleh para peneliti bahwa hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor alam, seperti aktivitas vulkanik gunung, pembiasan cahaya matahari, dan juga karena biota air tertentu.




4 comments: